Minggu, 18 Desember 2011

Keistimewaan KhulafauRrasyidiN

1. Keistimewaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu ‘anhu
  • Meraih keistimewaan menjadi shahabat pertama yang masuk islam dari kalangan laki-laki. Beliau juga shahabat dekat nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam sebelum masa keislaman.
  • Meraih kemuliaan mendapatkan gelar Ash-Shiddiq dari Allah dan Rasul-Nya.
  • Meraih keistimewaan menjadi pendamping Nabi dalam menjalankan dakwahnya. Sehingga masuk islam melalui usaha beliau beberapa shahabat mulia, diantaranya adalah Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhu.
  • Meraih keistimewaan Hijrah ke negeri Habasyah.
  • Meraih keistimewaan hijrah ke negeri Madinah bareng bersama Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
  • Meraih keistimewaan berjihad dengan jiwa dan hartanya fii sabilillah.
  • Meraih keutamaan menjadi khalifah kaum muslimin yang lurus setelah wafatnya Rasulullah.
  • Meraih kemuliaan menjadi imam shalat menggantikan Rasul ketika beliau sakit.
  • Memberangkatkan pasukan Usamah untuk membuka negeri Syam karena menjalankan kehendak Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam di akhir hayatnya
  • Menumpas habis Ahlur Riddah (orang-orang yang murtad).
  • Memperluas daerah kekuasaan kaum muslimin sampai ke beberapa daerah di Iraq dan Syam. Radhiallahu ‘anhu.
2. Keistimewaan Umar bin Khattab
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam pernah berdo’a, “Ya Allah, Muliakanlah islam dengan salah satu dari dua Umar!”
  • Meraih kemuliaan Islam dengan do’a Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
  • Meraih keistimewaan mendapatkan julukan ­Al-Faruq (pembeda), pembeda antara yang hak dan yang bathil.
  • Meraih keistimewaan mendapatkan julukan Al-Mulham (yang diberi ilham).
  • Meraih kemuliaan dan kesempatan menjadi mertua Nabi dari putrinya yang bernama Hafshah Radhiallahu ‘anha.
  • Meraih keutamaan jihad fii sabilillah bersama Rasul diberbagai medan pertempuran.
  • Meraih keutamaan menjadi khalifah kedua kaum muslimin yang lurus setelah Abu Bakar.
  • Beliau diberi anugerah menjadi khalifah yang adil, sehingga bertebaran keadilan dan keamanan pada masa kekhilafaannya.
  • Melanjutkan usaha Abu Bakar dalam menyebarkan islam sampai beliau berhasil menguasai sisa-sisa negeri syam, sebagian negeri Paris, Mesir, dan Baitul maqdis. Radhiallahu ‘anhu.
3. Kestimewaan Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhu
  • Meraih kemuliaan islam melalui usaha dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu ‘anhu.
  • Meraih kemuliaan hijrah ke negeri Habasyah
  • Meraih kemuliaan hijrah ke negeri Madinah Nabawiyyah.
  • Meraih berbagai pujian dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
  • Seorang pedagang jujur dan mulia, menginfakkan hasil perdagangannya di jalan Allah.
  • Meraih kemuliaan dan kesempatan menjadi menantu Rasulullah dengan dua puteri beliau, Ruqoyyah dan Ummu Kultsum karena sebab itulah beliau dijuluki Dzun Nurain.
  • Meraih janji surga dari Rasul yang tercantum dalam sabdanya, “barangsiapa yang membeli sumur Rumah untuk kepentingan kamu muslimin maka baginya surga.” Maka Utsman pun membelinya.
  • Meraih janji surga dari Rasul yang tercantum dalam sabdanya, “Barangsiapa yang membantu menyediakan perbekalan tentara ‘usrah maka baginya surga.” Maka Utsmanpun membantu menyiapkan perlengkapannya mereka. Peristiwa ini terjadi pada perang Tabuk.
  • Meraih kemuliaan menjadi khalifah kaum muslimin ketiga.
  • Beliau melanjutkan usaha khalifah sebelumnya dalam melakukan perluasaan daerah kekuasaan kaum muslimin baik di daerah timur dan barat.
  • Pada masa kekhilafaan beliau kaum muslimin berhasil memenangkan pertempuran Dzat Shawari sehinggal menjadikan daerah pesisiran milik kaum muslimin yang sebelumnya di bawah kekuasaan Romawi.
  • Pada masa kekhilafaan beliau sempurnalah pengumpulan alqur’an dan penyebarannya di berbagai negeri. Radhiallahu ‘anhu.

4. Keistimewaan Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu
  • Meraih kemuliaan islam dalam usianya yang sangat muda.
  • Meraih kemuliaan bermulazamah dengan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
  • Meraih kemuliaan membantu dakwah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
  • Meraih kemuliaan berjihad fii sabilillah bersama Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam disemua medan pertempuran kecuali perang Tabuk, itupun disebabkan karena Rasulullah menjadikannya sebagai pengganti beliau di Madinah.
  • Meraih kemuliaan menjadi menantu Rasul dari puterinya tercinta, Fathimah, pemimpin wanita penduduk surga.
  • Meraih kemuliaan dengan mendapatkan keturunan yang shalih, yaitu Al-Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kultsum, Radhiallahu ‘anhum.
  • Meraih kemuliaan menjadi khalifah keempat kaum muslimin setelah syahidnya khalifah Utsman bin ‘Affan.
  • Meraih kemuliaan menjadi shahabat yang ahli dalam bidang fiqih, fatwa, qadha’, beliau juga termasuk shahabat yang paling tahu permasalahan sunnah Rasul. Radhiallahu ‘anhu.
  • Meraih kemuliaan sanjungan dari Rasul Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, “kedudukanmu disisiku seperti kedudukan Harun disisi Musa hanyasaja tidak ada nabi setelahku.”
  • Meraih kemuliaan dari Rasul sebagai seorang yang mencintai dan dicintai Allah dan Rasulnya.
  • Beliau meneruskan usaha para khalifah sebelumnya yaitu memperluas daerah kekuasaan kaum muslimin.

Khulafaurrasyidin


BIOGRAFI ABU BAKAR As-SHIDIQ
Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw, dan juga khalifah pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah.

Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi.
Menjelang wafatnya Rasullullah, Abu Bakar ditunjuk sebagai imam shalat menggantikannya. Hal ini diindikasikan bahwa Abu Bakar kelak akan menggantikan posisi Nabi memimpin umat. Setelah wafatnya Rasullullah, maka melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, memulai era Khulafaur Rasyidin. Meski ditentang oleh sebagian muslim Syiah karena menurut mereka Nabi pernah memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya, namun Ali bin Abi Thalib menyatakan setia dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.
Segera setelah menjadi khalifah, urusan Abu Bakar banyak disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng setelah meninggalnya Nabi. Beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad Saw, dan juga memungut zakat kepada suku-suku yang tidak mau membayarnya setelah meninggalnya Nabi Muhammad Saw. Mereka beranggapan bahwa zakat adalah suatu bentuk upeti terhadap Rasullullah. Setelah usainya pemberontakan dan berbagai masalah internal, beliau melanjutkan misi Nabi Muhammad menyiarkan syiar Islam ke seluruh dunia. Abu Bakar mengutus orang-orang kepercayaannya ke Bizantium dan Sassanid sebagai misi menyebarkan agama Islam. Khalid bin Walid juga sukses menaklukkan Irak dan Suriah dengan mudah.
Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw.



huFFtthh

buaT bLog lagEy,.,.,demi tugaZ,.,.,.,
ruWet eZt,.,.,.